Mencari jawaban untuk pertanyaan “jelaskan pengertian hari kiamat” tidak perlu lagi menjadi kesulitan bagi kalian. MediaPost akan memberikan jawaban yang tepat dan akurat untuk kalian.
Kami sangat terbuka terhadap berbagai pendapat dari para ahli dan siapapun bisa membantu menjawab, memberikan pertanyaan, atau memperbaiki jawaban yang sudah ada.
Pertanyaan :
Daftar Isi
Jelaskan pengertian hari kiamat
Jawaban :
Hari kiamat merupakan hari akhir dari segala jenis kehidupan dunia baik bagi penduduk bumi maupun penduduk langit.
Itulah jawaban singkat tentang “jelaskan pengertian hari kiamat” yang banyak dicari melalui mesin pencari seperti Google, Yahoo, Yandex, dan lainnya. Jawaban kami sudah melalui proses moderasi dan diambil dari sumber terpercaya.
Untuk informasi yang lebih lengkap dan rinci, kalian dapat membaca uraian jawaban soal “jelaskan pengertian hari kiamat” pada bahasan di bawah ini.
Pengertian hari kiamat
Satu hal yang diyakini oleh banyak agama di seluruh dunia adalah konsep akhir dunia. Frasa ini sering digunakan untuk menunjukkan waktu ketika semua kehidupan di bumi padam dan tidak ada lagi. Kejadian ini merupakan indikasi lain bahwa suatu periode waktu telah berakhir.
Lalu, menurut Islam, apa artinya ketika orang berbicara tentang akhir dunia? Dalam kitab yang dikenal dengan Al-Qur’an ini, terdapat sejumlah surat yang membahas tentang akhir dunia. Kepastian datangnya Hari Kiamat tertuang dalam ayat 7 surat al-Hajj yang merupakan salah satu dari ayat-ayat tersebut. Ini adalah bagaimana seharusnya membaca:
Dan tidak ada keraguan di benak siapa pun bahwa Saat itu sedang dalam perjalanan, dan bahwa Tuhan akan menghidupkan orang-orang yang telah dibaringkan.
Wa annas-sa’ata ātiyatul la raiba fīhā wa annallāha yab’aṡu man fil-qubûr
Terjemahan harfiah dari kalimat ini adalah sebagai berikut: “Dan sesungguhnya (hari kiamat) akan tiba, tidak ada keraguan tentangnya; dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang ada di dalam kubur.”(QS. Al-Hajj: 7).
Ayat ini, menurut tafsir yang diberikan Kementerian Agama, mengungkapkan bahwa Allah SWT telah menjamin semua makhluk hidup di muka bumi bahwa Hari Kiamat pasti akan tiba suatu saat nanti. Namun, Allah, Yang Mahatinggi, adalah satu-satunya yang mengetahui waktu pasti dari Hari Kiamat.
Akhir dunia adalah demonstrasi lain dari keagungan Allah sebagai dia yang menciptakan segala sesuatu dan bertanggung jawab atas hidup dan matinya mereka.
Sangat penting bagi seorang Muslim untuk memiliki keyakinan pada hari akhir dunia. Ini tidak dapat dipisahkan dari akhir dunia yang akan datang, yang merupakan rukun iman kelima dan terakhir dalam Islam.
Menanggapi pertanyaan mengapa manusia membutuhkan agama pada Hari Kiamat, jawaban yang diberikan adalah agar tidak pernah melupakan Allah SWT. Untuk itu, orang harus selalu ingat untuk bersyukur kepada Allah SWT atas banyaknya berkah yang mereka terima selama hidup di dunia ini.
Hari Kiamat disebut dengan sejumlah nama berbeda di seluruh Al-Qur’an. Karena nama-nama ini, Hari Penghakiman akan menjadi hari di mana semua hal buruk yang telah terjadi di dunia akan berakhir.
Menurut bahasa dan kata-kata namanya dalam Al-Qur’an, berikut ini adalah pengertian Hari Kiamat:
Yaumul Qiyamah juga dikenal sebagai hari kiamat
Yaumul Mahsyar juga dikenal sebagai hari berkumpul bagi semua manusia
Yaumul Hisab juga dikenal sebagai hari perhitungan amalan manusia
Yaumuz Zilzalah juga dikenal sebagai hari bumi digoncangkan
Yaumul Waqi’ah juga dikenal sebagai hari kejatuhan
Yaumul Qari’ah juga dikenal sebagai hari keributan
Yaumul Ghasyiyah juga dikenal sebagai hari pembalasan
Yaumul Haqqah juga dikenal sebagai hari kepastian
Yaumut Tammah juga dikenal sebagai hari bencana agung
Yaumul Jaza’ juga dikenal sebagai hari pembalasan
Yaumul Wa’id juga dikenal sebagai hari ancaman
Yaumul Mizan juga dikenal sebagai hari pertimbangan
Yaumul Jami’ juga dikenal sebagai hari pengumpulan
Yaumut Taghabun juga dikenal sebagai hari terbukanya segala kecurangan
Yaumul Ba’ts juga dikenal sebagai hari kebangkitan
Yaumud Din juga dikenal sebagai hari perhitungan
Yaumul Khulud juga dikenal sebagai hari yang kekal
Jenis Kiamat
Akhir dunia dapat dibagi menjadi dua kategori berbeda: kiamat besar, juga dikenal sebagai kiamat kubra, dan kiamat kecil, juga dikenal sebagai kiamat sugra. Kedua bentuk kiamat ini menjadi bukti bahwa semua kekuatan di dunia pada akhirnya berada di tangan Allah SWT dan menunjukkan bahwa tidak ada yang permanen dalam bentuk apa pun.
Kiamat Sugra dan kiamat Kubro masing-masing diuraikan dan dijelaskan lebih detail di bawah ini.
Qiamat Sugra
Hari dimana manusia diuji di dunia ini adalah apa yang dimaksudkan untuk dipahami dengan istilah “kiamat kecil”, juga dikenal sebagai “kiamat sugra.”Pencobaan masih bisa diatasi, dan berpotensi menjadi pengingat yang berguna bahwa tidak ada manusia yang sempurna atau abadi.
Hari kiamat Sugra biasanya ditandai dengan meninggalnya seseorang atau munculnya peristiwa bencana seperti banjir, tsunami, tanah longsor, kebakaran, atau bahkan kecelakaan yang melibatkan mobil.
Tragedi alam yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 merupakan gambaran yang baik tentang kiamat supranatural yang terjadi di Indonesia. Saat itu, sebagian besar banjir yang datang dari Samudra Pasifik menjadi penyebab kematian ratusan ribu orang secara instan. Fenomena inilah yang dimaksud orang ketika berbicara tentang kiamat sugra, yang juga dikenal sebagai kiamat kecil.
Kiamat Kubra
Jika Anda menganggap musibah yang terjadi di Aceh akibat tsunami sebagai contoh kiamat Sugra, maka derajat kiamat Kubra jauh lebih tinggi dari peristiwa tersebut.
Ketika Allah SWT membuat keputusan untuk membawa kiamat kubra, maka malapetaka akan menimpa seluruh dunia. Rumah-rumah akan diratakan, dan hujan akan turun dari langit hingga gunung-gunung terus meletus.
Kiamat yang dibawa oleh Kubra adalah pertanda akhir dunia, dan dengan itu muncul pengetahuan bahwa semua manusia akan binasa, hanya untuk dibangkitkan pada hari penghakiman dan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka. Oleh karena itu, jika kita mencari penjelasan tentang pentingnya kiamat Kubra, kita dapat mengatakan bahwa hari kiamat ini adalah hari terakhir terbesar yang dijanjikan Allah SWT.
Pertanda kiamat seperti yang kita kenal
Selain memberikan penjelasan tentang pentingnya Hari Kiamat, Al-Qur’an juga menjelaskan indikator-indikator bahwa Hari kiamat akan segera tiba. Letusan gunung tanpa henti merupakan salah satu indikasi bahwa akhir zaman sedang dalam proses berlangsung dari awal hingga akhir.
Dalam ayat 104 Surat al-Anbiya, Allah menyatakan bahwa ini adalah tanda yang harus dipatuhi. Inilah yang harus dikatakannya:
Pada hari ketika kami melipat langit seperti kitab-kitab, sebagaimana Kami telah menciptakan makhluk yang pertama, Kami akan mengembalikannya sebagai janji kepada Kami, sungguh Kami akan melakukannya. Pada hari itu, langit akan dilipat seperti rekor untuk buku-buku.
Yauma naṭwis-ilmu syariah kaṭayyis-sijilli lil-kutub, kamā bada nā awwala khalqin nu’īduh, wadan ‘alainā, innā kunnā fa’ilīn
Ini menunjukkan bahwa: “(Ingat bahwa) pada hari kita masuk surga, kita menggulung diri kita seperti lembaran kertas. Cara Kita memulai kreasi pertama adalah cara Kita memulai kreasi kedua. (A) janji yang pasti akan Kami tepati; sebenarnya, Kami akan melaksanakannya.”(QS. Al-Anbiya: 104).
Selain itu, mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam: Aqidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah karya Drs. H. Masan AF, M. Pd, terdapat penjelasan tentang ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits tentang Hari Kiamat mengenai tanda-tanda lain yang akan terjadi. Penjelasan ini mengacu pada peristiwa yang akan terjadi.
Salah satu sinyal tersebut adalah fragmentasi bulan menjadi beberapa bagian yang berbeda. Hal ini disebutkan dalam ayat pertama surat Al-Qamar. Lalu ada teori bahwa hewan dapat berkomunikasi dengan manusia. Fenomena ini dibahas dalam ayat 82 huruf An-Naml.
Selain itu, kejadian alam lainnya, seperti matahari terbit di barat, juga akan terjadi. Karena itu, banyak terjadi kebingungan dan kekacauan di antara orang-orang.
Hari Penghakiman juga ditandai dengan menurunnya moralitas manusia, yang mengakibatkan maraknya kejahatan dalam berbagai konteks sosial. Kejahatan-kejahatan ini termasuk munculnya sejumlah besar pembohong dan pembohong, masyarakat yang lebih merusak atau Ya’juj dan Ma’juj, dan peningkatan jumlah pembunuhan.
Hal ini juga disebutkan dalam sebuah hadits Nabi s. a. w. yang diturunkan kepada Muslim berikut:
“Kiamat tidak akan terjadi, kecuali terjadi banyak hari.” Apakah hari itu ya Rasullah? Beliau menjawab,”Bunuh-membunuh.” (HR. Muslim).